Minggu, 04 Mei 2014

FORMALIN



FORMALIN atau FORMALDEHID
Zat kimia yang digunakan sebagai pengawet dapat berupa zat organik dan anorganik.  Zat organik lebih sering digunakan untuk pengawet karena mudah dibuat. Zat organik yang biasanya digunakan adalah asam sorbat, asam propionat, asam benzoat, asam asetat (cuka) dan epoksida.  Asam benzoat atau garam natriumnya sering digunakan untuk bahan makanan dengan kondisi asam, seperti minuman buah, sari apel, minuman berkarbonat, acar, dan sambal tomat. Bahan ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri.  Benzoat efektif pada pH 2,5 4,0.   Asam benzoat secara alami terdapat dalam rempah-rempah dan kayu manis.  Cuka atau larutan 4% asam asetat biasa digunakan untuk mencegah pertumbuhan kapang dalam roti.
Zat pengawet anorganik yang digunakan adalah sulfit, nitrat dan nitrit. Garam nitrit dan nitrat (NaNO3 atau NaNO2, dengan nama dagang sendawa Chili) biasanya digunakan untuk memperoleh warna daging yang baik dan menghambat pembentukan toksin oleh Clostridium botulinum.  Namun demikian, penggunaan natrium nitrit sebagai pengawet dapat membahayakan, bila terjadi ikatan antara nitrit dengan amino atau amida yang dapat membentuk turunan nitrosamida (senyawa karsinogen nitrosamina) yang bersifat toksik (racun) dan dapat menimbulkan kanker pada hewan.  Oleh karena itu penggunaan nitrit hendaknya dibatasi. Zat pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alamiah seperti gula, garam dapur, dan asam jawa. 
Secara garis besar zat pengawet dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut.
1.   GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali.
2.   ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) guna melindungi kesehatan konsumen.
3.   zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi, karena berbahaya seperti boraks dan formalin.

Akhir-akhir ini beredar informasi di masyarakat dimana terjadi penyalahgunaan penggunaan zat aditif  terutama zat pengawet pada produk pangan yang sesungguhnya tidak sesuai dengan penggunaannya dan zat aditif tersebut dapat memicu terjadinya penyakit kanker.  Sebagai contoh yaitu penggunaan boraks dan formalin dalam makanan sehari-hari seperti baso, mie basah, ikan asin dan tahu. 

A.     Formalin atau Formaldehid
Formalin merupakan larutan komersial dengan konsentrasi 10-40% dari formaldehid. Bahan ini biasanya digunakan sebagai antiseptic, germisida, dan pengawet. Formalin mempunyai banyak nama kimia diantaranya adalah : Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formic aldehyde, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyl oxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene dan Methylene glycol. Di pasaran, formalin bisa ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan, dengan kandungan formaldehid 10-40 persen.

1.   Sifat-sifat Formalin
Meskipun formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida, senyawa ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida merupakan elektrofil, bisa dipakai dalam reaksi substitusi aromatik elektrofilik dan sanyawa aromatik serta bisa mengalami reaksi adisi elektrofilik dan alkena. Dalam keberadaan katalis basa, formaldehida bisa mengalami reaksi Cannizzaro, menghasilkan asam format dan metanol.
Formaldehida bisa membentuk trimer siklik, 1,3,5-trioksana atau polimer linier polioksimetilena. Formasi zat ini menjadikan sifat-sifat gas formaldehida berbeda dari sifat gas ideal, terutama pada tekanan tinggi atau udara dingin.
Formaldehida bisa dioksidasi oleh oksigen atmosfer menjadi asam format, karena itu larutan formaldehida harus ditutup serta diisolasi supaya tidak kemasukan udara.
Ø   Sifat fisika dan kimia
-   Tampilan: cairan jernih (tidak berwarna)
-   Bau: berbau menusuk, keras
-   Kelarutan: sangat larut
-   Berat jenis dan pH: 1.08 dan 2.8
-   Volatilasi (21oC): 100
-   Titik didih dan titik cair: 96oC dan –15oC
-   Kepadatan uap (1 atm): 1.04
-   Tekanan Uap: 1.3 @ pada 20oC

2.   Produksi
Secara industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Katalis yang paling sering dipakai adalah logam perak atau campuran oksida besi dan molibdenum serta vanadium. Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai (proses Formox), reaksi metanol dan oksigen terjadi pada 250 °C dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan kimia

2 CH3OH + O2 → 2 H2CO + 2 H2O

Katalis yang menggunakan perak biasanya dijalankan dalam temperatur yang lebih tinggi, kira-kira 650 °C. dalam keadaan ini, akan ada dua reaksi kimia sekaligus yang menghasilkan formaldehida: satu seperti yang di atas, sedangkan satu lagi adalah reaksi dehidrogenasi.

CH3OH → H2CO + H2

Bila formaldehida ini dioksidasi kembali, akan menghasilkan asam format yang sering ada dalam larutan formaldehida dalam kadar ppm.
Di dalam skala yang lebih kecil, formalin bisa juga dihasilkan dari konversi etanol, yang secara komersial tidak menguntungkan.

3.   Kegunaan
Formaldehid juga dipakai untuk reaksi kimia yang bisa membentuk ikatan polimer, dimana salah satu hasilnya adalah menimbulkan warna produk menjadi lebih cerah. Sehingga formalin dipakai di industri plastik. bahan pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca. Sehingga formalin juga banyak dipakai di produk rumah tangga seperti piring, gelas dan mangkuk yang berasal dari plastik atau melamin.
Barang-barang tersebut bila digunakan dalam keadaan dingin sebenarnya tidak berbahaya. Tetapi sangat berbahaya bila wadah-wadah ini dipakai untuk menaruh bahan makanan panas seperti membuat minuman teh, kopi, atau makanan berkuah panas.
®    Kegunaan Formalin
v     Pengawet mayat
v     Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
v     Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
v     Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.
v     Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
v     Bahan untuk pembuatan produk parfum.
v     Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
v     Pencegah korosi untuk sumur minyak
v     Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, pasta gigi, dan pembersih karpet.

®    Penggunaan yang salah
Melalui sejumlah survei dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh prduk yang sering diketahui mengandung formalin misalnya:
Ø   Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
Ø   Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
Ø   Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
Ø   Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur awet beberapa hari dan tidak mudah basi.



4.   Pengaruh terhadap badan
Formalin masuk ke dalam tubuh manusia melalui dua jalan, yaitu mulut dan pernapasan. Sebetulnya, sehari-hari kita menghirup formalin dari lingkungan sekitar. Polusi yang dihasilkan oleh asap knalpot dan pabrik, mengandung formalin yang mau tidak mau kita hirup, kemudian masuk ke dalam tubuh. Asap rokok atau air hujan yang jatuh ke bumi pun sebetulnya juga mengandung formalin.
formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan. Jika terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi menjadi asam format yang meningkatkan keasaman darah, tarikan napas menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau sampai kepada kematiannya.
Di dalam tubuh, formaldehida bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal. Binatang percobaan yang menghisap formaldehida terus-terusan terserang kanker dalam hidung dan tenggorokannya, sama juga dengan yang dialami oleh para pegawai pemotongan papan artikel. Tapi, ada studi yang menunjukkan apabila formaldehida dalam kadar yang lebih sedikit, seperti yang digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh karsinogenik terhadap makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.
Ø   Penanganan / Pertolongan Pertama
Terhisap: Pindahkan korban pada udara bersih. Apabila tidak bisa bernapas beri napas buatan. Jika sulit bernapas beri oksigen, kemudian panggil dokter.

Tertelan: Berilah susu, arang aktif atau air. Setiap bahan organik dapat menonaktifkan formalinjaga tubuh korban agar tetap hangat dan rileks. Apabila muntah, jaga agar kepala lebih rendah dari pinggul.

Kontak kulit: segera cuci dengan air paling tidak 15 menit, sambil melepas pakaian yang terkena. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.

Kontak mata: segera cuci dengan air selama 15 menit kemudian panggil dokter.

Daftar pustaka

Rabu, 19 Februari 2014

PROPOSAL HOME INDUSTRY ( PEMBUATAN KOSMETIK ALAMI)




BAB I
PENDAHULUAN


A.           Latar belakang
Kondisi ekonomi di jaman sekarang sedang dalam keadaan krisis ekonomi, krisis ekonomi yang sedang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada segi kehidupan ekonomi masyarakat, sehingga masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga mengakibatkan rendahnya kehidupan ekonomi masyarakat dan itu sangat memprihatinkan. Selain itu dimana produksi perusahaan - perusahaan besar pun ikut menurun, banyak pula perusahaan - perusahaan yang berhenti berproduksi karena perusahaan tersebut juga tidak bisa lagi memproduksi dalam jumlah besar dan perusahaan banyak yang mengalami gulung tikar / kebangkrutan sehingga mengakibatkan penghentian karyawan - karyawan / yang lazim disebut phk (pemutusan hubungan kerja) sehingga menambah angka pengangguran dimana - mana semakin banyak.
Mengingat pentingnya perubahan ekonomi masyarakat di jaman sekarang ini, maka masyaraka di tuntut agar lebih semangat dan berusaha lagi untuk mencapai suatu pekerjaan dan mengalami perubahan yang lebih baik demi memenuhi kehidupan sendiri, keluarga, maupun untuk membantu orang lain yang mengalami kesusahan. Bukan hanya faktor tersebut saja melainkan juga masyarakat sekarang ini harus lebih kreatif lagi dalam mencari pekerjaan.
            Saat ini bisnis kosmetik sangat banyak di pasaran dan kemungkinan besar dapat meraup banyak keuntungan karena kaum hawa banyak yang menggunakan kosmetik. Namun dewasa ini terjadi penyalahgunaan bahan-bahan kimia untuk pembuatan kosmetik.
Dengan melihat kondisi seperti itu saya akan membuat sebuah usaha pembuatan kosmetik dari bahan-bahan alami namun berkhasiat tinggi. Karena terbuat dari bahan alami ini lah kosmetik buatan saya harganya lebih terjangkau dan tidak menimbulkan efek samping.
B.            Visi & Misi
           Visi :
1.    Terkenal dengan kualitas produk dengan bahan alami
2.    Terbaik dalam pelayanan pemesanan produk
3.    Terkemuka di wilayah Temanggung
Misi :
1.    Mewujudkan kosmetik alami idaman kaum wanita
2.    Mewujudkan pelayanan cepat dan tanggap
3.    Mewujudkan daya tarik masyarakat untuk produk kosmetik alami
C.           Tujuan
Adapun tujuan saya di dalam membuat usaha ini adalah :
1.      Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi 
2.      Untuk menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
3.      Memasarkan produk kepada masyarakat sekitar
4.   Mendapatkan keuntungan besar dengan sedikit modal



BAB II
PROFIL PERUSAHAAN


A.            Jenis Usaha
Usaha yang akan saya jalankan adalah pembuatan kosmetik dari bahan alami. Kosmetik adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memberikan dampak kecantikan dan kesehatan bagi tubuh. Kosmetika dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetika mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan.
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Sekarang kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan, namun penggunaan bahan kimia ini banyak menimbulkan dampak yang buruk pada kulit.
Maka dari itu saya akan membuat kosmetik dari bahan alami yang tidak menimbulkan efek samping dan aman untuk kulit, serta dapat digunakan untuk semua usia.
B.             Nama Perusahaan dan Lokasi
Nama perusahaan yang akan saya buat adalah PT Karya Usaha yang diambil dari kata Karya yaitu hasil atau olahan dan Usaha yang berarti kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha yang akan saya dirikan ini berlokasi di Jl. Bagusan, Traji Kec.Parakan Kab.Temanggung.
C.            Jenis Produk
Macam kosmetik yang akan saya buat adalah lulur beras, masker wajah dari bengkoang, dan hand body. Lulur beras memiliki khasiat yang bagus karena mengandung vitamin B, E serta squalane oil, ketiga kandungan ini sangat baik untuk memutihkan kulit tubuh anda secara alami. Adapun jenis beras yang paling baik untuk dijadikan lulur adalah jenis beras jepang.
Masker wajah dari bengkoang dapat membantu menghilangkan noda hitam pada wajah akibat jerawat karena bengkoang mengandung pachyrhizon, rotenon, vitamin B1 dan vitamin C. Masker bengkoang terbukti dapat mencerahkan kulit. Selain efektif, penggunaan masker bengkuang untuk memutihkan wajah sangat alami dan tidak berbahaya.
Handbody dapat menjaga kelembabkan kulit, mencegah kulit bersisik dan kusam, melindungi kulit dari bahayasinar UV, serta meremajakan kulit.



BAB III
PROSES PEMBUATAN

Proses pembuatan kosmetik dari bahan alami ini cukup mudah dan sederhana, dalam proses pembuatannya dibutuhkan alat dan bahan. Setelah alat dan bahannya telah siap maka proses pembuatannya pun dapat dilakukan. Alat dan bahan pembuatan kosmetik ini sederhana dan mudah didapatkan.
A.  Lulur Beras
1.      Alat dan Bahan
·      Wadah untuk merendam
·      Kalo untuk menyaring
·      Mesin penggiling
·      Beras jepang
·      Air mawar
2.    Cara Pembuatan
·         Siapkan beras jepang
·         Cuci beras jepang hingga bersih kemudian rendam dalam air selama 2 jam
·         Angkat beras kemudian tiriskan sampai airnya habis sempurna dan kering
·         Haluskan beras dengan mesin penggiling
·         Campur dengan sedikit air mawar
·         Bentuk adonan beras kecil-kecil dan jemur di bawah sinar matahari sampai kering
·         Kemas adonan yang sudah kering
B.            Masker Wajah dari Bengkoang
1.        Alat dan Bahan
·           Pisau untuk mengupas
·           Parutan untuk menghaluskan
·           Wadah untuk mengendapkan
·           Bengkoang
2.        Cara Pembuatan
·           Cuci bengkoang hingga bersih lalu kupas kulit bengkoang
·           Parut bengkoang
·           Peras parutan bengkoang untuk di ambil airnya dan masukkan kedalam wadah
·           Diamkan air perasan bengkoang sampai air perasan bengkoang mengendap pada dasar wadah
·           Setelah mengendap buang air yang bening dan ambil endapannya
C.  Handbody Lotion
1.        Alat dan Bahan
·           Wadah untuk mencampur
·           Pengaduk untuk mengaduk
·           Cleansing milk 300 gram
·           Bibit minyak wangi 2 cc
·           Pewarna makanan secukupnya
2.        Cara Pembuatan
·         Campurkan cleansing milk dan bibit minyak wangi, kemudian aduk hingga merata dan kental
·         Masukkan pewarna makanan secukupnya
·         Handbody lotion siap untuk di kemas


 
BAB IV
PROMOSI DAN PEMASARAN

A.      Target Pemasaran
Semua proses produksi telah dilakukan, dari mulai persiapan alat dan bahan yang baik sampai kepada packing, kemudian yang akan saya lakukan yaitu mencari target pasar. Dalam memulai usaha apapun, maka yang harus diketahui adalah peluang pasar yang dapat menerima produk saya ini. Target pasar sudah merupakan kunci penting dalam proses pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila sudah mendapatkan target pasar yang kita inginkan.
Sistem pemasaran saya akan mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing saya dan sejauh mana kemampuan saya untuk bersaing dengan mereka dalam segala aspek, baik itu dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas yang saya berikan kepada para konsumen. Saya akan mensurvei dan meneliti pesaing - pesaing saya bagaimana caranya membuat kosmetik agar berbeda dengan kosmetik lainnya yang sudah beredar di pasaran.
Saya akan menjual kosmetik ini di tempat yang cukup ramai, dan banyak dikenal dan dikunjungi orang, dengan seperti itu maka kosmetik saya ini akan lebih cepat dikenal banyak lapisan masyarakat.

B.      Promosi
Promosi kosmetik yang cepat laku adalah pada tempat seperti toko, supermarket itu adalah tempat yang paling strategis untuk mempromosikan barang dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara promosi kosmetik yang akan saya lakukan :
1.    Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung bertemu dengan   pembelinya dan bisa langsung promosikan kosmetik yang di jual.
3.  Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti facebook, twetter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
4.  Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.

  
BAB V
PERENCANAAN BISNIS


Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara menjual produk tersebut. Dalam sehari saya dapat menghasilkan dan menjual lulur beras sebanyak 40 kemasan dengan membutuhkan bahan baku yaitu beras jepang sebanyak 10 kg, masker wajah sehari dapat menjual 30 kemasan dan membutuhkan bahan baku bengkoang 8 kg, sedangkan handbody lotion dapat menjual 30 botol. Dalam proses pembuatannya juga saya membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja untuk membantu saya dalam memproduksi kosmetik ini, dan setelah kosmetik ini jadi maka langkah selanjutnya adalah pengemasan maka saya membutuhkan kemasan untuk mengemas kosmetik ini sebagai biaya pembungkus, setelah semuanya sudah siap maka kosmetik tersebut tinggal dipasarkan / dijual, dengan itu maka saya membutuhkan biaya transportasi.
Adapun harga - harga dari bahan - bahan pembuatan kosmetik dan biaya - biaya yang akan keluar dalam produksi kosmetik ini yaitu :
1
Beras jepang
Rp. 12.000 / Kg
2
Bengkoang                     
Rp. 4.000 / Kg
3
Cleansing milk
Rp. 30.000 / Kg
4
Bibit minyak wangi
Rp. 11.000 / cc
5
Biaya Pembungkus
Rp. 35.000
6
Biaya Transportasi
Rp. 10.000
7
Lain - Lain
Rp. 10.000
8
Bayar orang
Rp. 10.000 / orang

Adapun perhitungan rugi / laba selama proses produksi hingga proses pemasaran kosmetik ini, dari mulai modal 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan dan laba yang diperoleh selama 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan yaitu sebagai berikut :


Ø  Beras 10 kg     x     Rp.   12.000               =  Rp. 120.000
Ø  Bengkoang 8 kg   x     Rp. 4.000              =  Rp.   32.000
Ø  Cleansing milk 2 kg x Rp. 30.000            =  Rp.   60.000
Ø  Tenaga kerja 3  x      Rp. 20.000               =  Rp.   60.000
Ø  Bibit minyak wangi  10cc x Rp.11.000    =  Rp.   110.000
Ø  Biaya transportasi                                     =  Rp.     10.000
Ø  Lain – lain                                     =  Rp.     20.000
Ø  Bayar orang 3 orang x Rp. 10.000         = Rp.      30.000    +
                                                                                    Rp. 442.000,-

Harga jual lulur beras                          = Rp. 15.000 / kemasan
Maka dalam sehari                              = 40 x Rp. 15.000 = Rp.600.000
Harga jual masker                               = Rp. 8.000 / kemasan
Maka dalam sehari                              = 30 x Rp. Rp. 8.000 = Rp.240.000
Harga jual handbody                          = Rp. 18.000 / botol
Maka dalam sehari                              = 30 x Rp. 18.000 = Rp. 540.000
Jadi labanya                                        =  Harga Jual – Modal
    1.380.000 – 442.000
=  Rp. 938.000 / hari

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
&  Modal
§    Modal dalam 1 hari              Rp.      442.000
§    Modal dalam 1 minggu        Rp.  3. 094.000
§    Modal dalam 1 bulan           Rp. 13.260.000

&  Laba
§    Laba dalam 1 hari                 Rp.    938.000
§    Laba dalam 1 minggu           Rp.   6.566.000
§    Laba dalam 1 bulan              Rp. 28.140.000


BAB VI
PENUTUP
Demikian makalah ini kami sampaikan, namun kami sadar makalah ini masih  jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan inovatif sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, serta menambah khasanah keilmuan kita semua.